Teluk Kepayang- Kontingen atlet penyandang disabilitas intelektual dari Bumi Bersujud resmi dilepas untuk bertanding di Pekan Special Olympics Daerah (PESODA) Provinsi Kalimantan Selatan 2025. Pelepasan ini menjadi momen bersejarah sekaligus bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dalam mendukung olahraga inklusif.
Dilepas dengan Doa dan Harapan
Pelepasan kontingen dilakukan secara simbolis oleh Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eryanto Rais. Dalam sambutannya, Eryanto menyampaikan kebanggaan yang mendalam atas semangat juang para atlet, pelatih, dan pendamping yang telah berlatih keras untuk mengharumkan nama Tanah Bumbu.
“Saya merasa bangga dan terharu melihat semangat para atlet PESODA. Kalian adalah duta inspirasi. Keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi,” ujar Eryanto dengan mata berkaca-kaca.
Ia menekankan bahwa keikutsertaan para atlet dalam ajang ini bukan sekadar tentang kompetisi, melainkan juga tentang perjuangan, keberanian, dan tekad untuk membuktikan bahwa setiap individu memiliki potensi luar biasa.
“Menang memang penting, tetapi keberanian untuk berpartisipasi dan menunjukkan kemampuan terbaik adalah kemenangan sejati,” tambahnya.
Tak lupa, apresiasi setinggi-tingginya disampaikan kepada para pelatih, pendamping, dan keluarga yang telah menjadi tulang punggung dukungan bagi para atlet.
Siap Berlaga di Banjarbaru
PESODA 2025 Kalsel akan digelar di Kota Banjarbaru pada 9–12 Juli 2025. Ajang ini menjadi wadah penting bagi penyandang disabilitas intelektual untuk mengekspresikan bakat olahraga, meningkatkan kepercayaan diri, dan mempererat persaudaraan.
Kontingen Tanah Bumbu terdiri dari atlet-atlet terpilih yang telah menjalani pembinaan intensif. Mereka akan bertanding dalam berbagai cabang olahraga, termasuk atletik, renang, bulutangkis, dan tenis meja.
“Kami sudah mempersiapkan mereka dengan matang. Target kami bukan hanya meraih medali, tetapi juga menunjukkan bahwa atlet disabilitas intelektual dari Tanah Bumbu punya semangat juang yang tinggi,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Tanah Bumbu.
Baca Juga: Kabupaten Tanah Bumbu Gandeng Briton-Cambridge untuk Cetak Generasi Unggul Bertaraf Global
Dukungan Pemerintah untuk Olahraga Inklusif
Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu terus menunjukkan komitmen kuat dalam pengembangan olahraga inklusif. Menurut Eryanto Rais, olahraga adalah sarana pembentuk karakter, penguat mental, dan alat pemersatu masyarakat.
“Kami percaya bahwa setiap warga, termasuk penyandang disabilitas, memiliki hak yang sama untuk berkembang dan mengharumkan nama daerah,” tegasnya.
Dukungan ini tidak hanya berupa pelatihan, tetapi juga fasilitas pendanaan dan pendampingan psikologis bagi para atlet. Harapannya, ke depan semakin banyak penyandang disabilitas di Tanah Bumbu yang berani mengejar mimpi di bidang olahraga.
Semangat Juang yang Menginspirasi
Para atlet PESODA Tanah Bumbu membawa cerita perjuangan yang menginspirasi. Salah satunya adalah Rizal (18), atlet renang yang bercita-cita menjadi juara nasional.
“Saya sudah berlatih setiap hari. Ingin buat orang tua dan Tanah Bumbu bangga,” ujarnya dengan penuh semangat.
Begitu pula dengan Siti (17), atlet bulutangkis yang mengaku sangat antusias untuk pertama kali tampil di PESODA.
“Saya senang bisa ikut lomba. Mau menang biar Bupati senang,” ucapnya polos.
Masyarakat Tanah Bumbu pun turut memberikan dukungan. Berbagai ucapan semangat mengalir di media sosial, disertai harapan agar kontingen daerah bisa pulang dengan membawa prestasi gemilang.
“Kami doakan yang terbaik untuk anak-anak hebat ini. Mereka adalah bukti bahwa Tanah Bumbu punya generasi tangguh,” tulis salah satu warganet.
Dengan tekad membara, kontingen Tanah Bumbu siap berlaga dengan sportivitas tinggi. Mereka tidak hanya membawa nama daerah, tetapi juga membuktikan bahwa setiap manusia terlahir dengan keistimewaannya sendiri.
