Teluk Kepayang – Suasana haru menyelimuti kedatangan delapan jenazah korban kecelakaan helikopter milik Eastindo Air yang jatuh di perairan Kalimantan Selatan. Jenazah-jenazah tersebut tiba di RS Bhayangkara Banjarmasin pada Rabu. Dari delapan korban, tiga di antaranya merupakan warga negara asing (WNA) yang tengah bertugas bersama kru penerbangan domestik.
Proses Evakuasi Berlangsung Dramatis
Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan lokal bekerja keras mengevakuasi korban dari lokasi jatuhnya helikopter. Kondisi medan yang sulit serta cuaca yang kurang bersahabat sempat menghambat proses pencarian.
“Alhamdulillah seluruh korban berhasil ditemukan dan dibawa ke daratan. Meski begitu, kami menghadapi tantangan besar karena arus kuat dan jarak tempuh yang cukup jauh dari lokasi ke rumah sakit,” jelas Kepala Basarnas Kalsel.
RS Bhayangkara Jadi Tempat Identifikasi
Setibanya di RS Bhayangkara Banjarmasin, seluruh jenazah langsung ditempatkan di ruang forensik untuk menjalani proses identifikasi dan autopsi. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kalsel telah disiagakan guna memastikan identitas setiap korban, termasuk tiga WNA yang turut menjadi korban.
“Kami akan berkoordinasi dengan kedutaan besar negara asal korban WNA untuk memastikan proses identifikasi, pemulasaraan, hingga pemulangan jenazah ke pihak keluarga,” ujar Kabid Humas Polda Kalsel.

Baca juga: Suarakan Aksi Represif Polisi, Direktur Lokataru Dijemput Paksa Polda Metro Jaya
Identitas Korban Perlahan Terungkap
Meski pihak kepolisian belum merilis seluruh identitas, informasi sementara menyebutkan bahwa korban terdiri dari kru penerbangan, teknisi, serta pihak asing yang tengah melakukan perjalanan kerja sama di sektor energi dan pertambangan.
Beberapa keluarga korban juga sudah tiba di rumah sakit untuk memberikan data antemortem yang dibutuhkan tim DVI. Tangis haru pecah ketika keluarga melihat kedatangan peti jenazah yang diturunkan secara bergantian dari mobil ambulans.
Dukungan Pemerintah dan Perusahaan
Pemerintah daerah bersama pihak Eastindo Air menyatakan akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban, baik dalam bentuk pendampingan psikologis maupun santunan. “Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Perusahaan akan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh korban, termasuk WNA,” kata perwakilan Eastindo Air.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan memastikan akan melakukan investigasi mendalam terkait penyebab kecelakaan, mulai dari aspek teknis penerbangan, kondisi helikopter, hingga faktor cuaca.
Suasana Duka di Banjarmasin
Kedatangan delapan jenazah di RS Bhayangkara menciptakan suasana duka mendalam. Sejumlah pejabat daerah, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat tampak hadir memberikan penghormatan terakhir. Doa bersama digelar secara sederhana sebelum jenazah diproses lebih lanjut.
“Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ucap salah seorang tokoh agama yang hadir.
Penutup
Tragedi jatuhnya helikopter Eastindo Air di Kalimantan Selatan menambah panjang daftar kecelakaan udara di Indonesia. Kehadiran tiga warga negara asing di antara korban menegaskan bahwa insiden ini menjadi perhatian tidak hanya nasional, tetapi juga internasional.
Seluruh pihak kini menantikan hasil investigasi resmi penyebab kecelakaan, sembari berharap keluarga korban mendapat kekuatan menghadapi duka mendalam ini.
















